Berita

Medan - Sastra Batak USU : Pendidikan tidak hanya dilakukan di ruang perkuliahan melainkan bisa dalam bentuk berbeda, salah satunya kegiatan mengajar yang dikemas dengan istilah magang. Program studi Sastra Batak juga telah melaksanakan magang tersebut dimana magang tersebut telah terlaksana dengan baik dan program studi telah menerima laporan beserta dokumen kerjasamanya. Kegiatan ini disebut magang mandiri dimana salah satu mahasiswa Universitas Sumatera Utara bernama anis luul khoir telah menyelesaikan tugasnya di SMP N 1 Sirandorung, Kab.Tapanuli Tengah, Kec.Sirandorung selama 3 Bulan sejak 21 Februari-21 Mei 2022.

Dalam kegiatan ini, berbagai agenda dilaksanakan yakni Mengajar mata pelajaran Seni Budaya, Ekstrakulikuler tulis baca Aksara Batak 5 etnis, dan Menyambut acara hari Kartini. Dalam kegiatan mengajar mata pelajaran seni budaya di kelas VII sebanyak 1 kelas, kelas VIII sebanyak 5 kelas dan kelas IX sebanyak 5 kelas. Jadwal mengajar dalam 1 minggu, mulai hari senin sampai dengan jumat.

Pada hari sabtu mengajar di ruangan untuk mengganti guru yang tidak hadir. dan Kegiatan Ekstrakulikuler tulis baca aksara Batak 5 etnis selama 3 bulan lamanya, pada minggu ke 2 magang, maka di buka ekstrakulikuler tulis baca aksara Batak. Dimulai dari pengenalan indung ni surat, anak ni surat, sampai dengan tata cara menulis dan membaca tulisan aksara. Mengajarkan tulisan aksara Batak 5 etnis, yakni etnnis Batak Toba, Karo, Simalungun, Angkola/Mandailing dan Pakpak Dairi.

Kegiatan yang sangat menarik dengan antusian siswa di sana yakni Menyambut acara hari Kartini, dikarenakan dalam rangka menyambut hari Kartini, mahasiswa magang membuat suatu perlombaan dengan tema “Literasi Budaya” tingkat SD, SMP, dan SMA/K se-kecamatan Sirandorung. Dimana terdapat berbagai macan perlombaan di dalam nya, yakni :

1. Lomba Menulis Aksara Batak
2. Lomba Cosplay Pahlawan
3. Lomba Cosplay Tokoh Batak
4. Lomba Story Telling Batak
5. Lomba Tari Etnik Batak
6. Lomba Fashion Show Etnik Batak
7. Lomba Fashion Show Bertema Kartini

Perlombaan diadakan secara daring. Hal ini dikarenakan situasi Pandemi Covid-19, yang mana pemerintah menetapkan kebijakan tentang social distancing. Dari ke-7 perlombaan yang diselenggarakan secara daring, maka dapat diambil juara 1-3 per tingkat sekolah. Perlombaan ramai di ikuti oleh peserta dari setiap sekolah. Para peserta pun sangat antusias mengikutinya, karena perlombaan bertajuk “literasi budaya” ini belum pernah diadakan sebelumnya. Tujuan diadakannya perlombaan dengan tema “Literasi Budaya” ini adalah untuk mengingatkan kembali kebudayaan Batak agar tidak punah begitu saja.

Dalam kegiatan magang mandiri ini ditidak terlepas dari dukungan Program studi dan antusias mahasiswa yang mengikutinya. Harapannya, semoga kegiatan ini tetap terlaksana dan komunikasi antar lembaga terjalin baik sesuai kesepakatan bersama melalui Dokumen Kerjasama yang sudah disepakati dimana pimpinan Program Studi menandatangani Dokumen Kerjasama dengan SMP Negeri 1 Sirandorung Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah dengan Nomor Dokumen 421.3/083/2022 dan Nomor : 095/UN5.2.1.7.2.3/PPM/2022 tertanggal 13 April 2022.

#Salam Literasi

Medan - Sastra Batak USU : Forum Gruop Discussion Batak yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Samosir selama tiga hari pada tanggal 17 hingga 19 Maret 2022 lalu dimana dilaksanakan di Hotel JTS Hotel Parbaba Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Acara tersebut dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hotraja Sitanggang didampingi Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Tetty Naibaho untuk mendapatkan kesimpulan, rekomendasi dan tindaklanjut penetapan titik awal peradaban batak. Selain itu, FGD ini juga merupakan upaya pengembangan pemajuan kebudayaan di Kabupaten Samosir dengan menggali dan mengemas cerita tentang Titik Nol Peradaban Batak serta untuk memperkaya informasi tentang titik awal peradaban Batak yang kemudian diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata. Turut Hadir sejumlah narasumber dalam FGD Titik Nol Peradaban Bangsa Batak yang menghasilkan beberapa kesimpulan. Drs. Jekmen Sinulingga, M.Hum bersama beberapa Mahasiswa Prodi ikut dalam peserta FGD yang berlangsung tersebut.

Setelah melalui diskusi yang dinamis dan penuh dengan pertimbangan dan masukan selama tiga hari, disepakati beberapa hasil FGD tersebut. Pertama, titik awal peradaban Batak berada di puncak Dolok Pusuk Buhit, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan kawasan gunung Pusuk Buhit beserta seluruh keragaman geologis (Geo-Diversity), keragaman hayati (Bio-Diversity), dan keragaman budaya (Culture Diversity). , Kedua, kawasan Pusik Buhit dibagi menjadi 3 zona yaitu; Zona Sakral (bagian puncak Pusuk Buhit), Zona Penyangga (bagian tengah gunung Pusuk Buhit), Zona pemanfaatan atau pengembangan (bagian kaki gunung Pusuk Buhit).., Ketiga, penetapan titik awal peradaban batak diharapkan memperkuat Ideologis Peradaban Batak, mendukung pengembangan periwisata yang berbasis ramah lingkungan dan pengembangan ekonomi kreatif masyarakat pada masa mendatang.. Keempat, akan dibentuk Legalitas Formal sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

"Kiranya pemikiran dan gagasan yang telah disepakati bersama dapat bermanfaat dalam pengembangan budaya, pariwisata dan peningkatan taraf hidup masyarakat Samosir," demikian harapan para peserta diskusi.

#Salam Literasi.

Medan - Sastra Batak USU : IMASBA atau dikenal dengan Ikatan Mahasiswa Sastra Batak FIB USU melaksanakan kegiatan tahunan yakni Sosialisasi Budaya di Hotel Tirta Mo'in, Ambarita Samosir tanggal 21-23 Februari 2020. Dalam kegiatan ini bukan hanya dihadiri mahasiswa saja, akan tetapi staf pengajar prodi dan beberapa alumni serta tamu undangan.