Medan-USU : ”Uni Eropa tertarik untuk meningkatkan kerjasama dengan provinsi Sumatera Utara dan mempererat hubungan dengan Medan, sebagai ibukota provinsi dan pusat kawasan. Kami melihat ini sebagai kesempatan yang penting untuk mempresentasikan kegiatan Uni Eropa di Indonesia, dan menjalin hubungan dengan pemerintah setempat, komunitas bisnis dan masyarakat sipil, serta lingkungan akademik dan para mahasiswa,” demikian ungkap Duta Besar Uni Eropa Mr Vincent Guérend saat memberikan sambutan pada acara Seminar On Sustainable Tourism yang berlangsung pada Kamis (20/10/2016) di Gedung Auditorium Universitas Sumatera Utara. Lebih lanjut Mr Vincent Guerend mengatakan bahwa kunjungan delegasi Uni Eropa ke Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu rangkaian dari beberapa kunjungan yang akan mereka lakukan pada beberapa tempat yang ada di Sumatera Utara.
Di hari pertama kunjungan (19/10),kamimenyelenggarakan diskusi dengan masyarakat sipil tentang hak asasi manusia, toleransi antar umat beragama, lingkungan hidup dan pendidikan. Kemudian, saya membuka acara Pameran Beasiswa Uni Eropa di Hotel Aryaduta yang bertujuan untuk memberikan informasi beasiswa dan studi di Eropa untuk para mahasiswa melalui presentasi oleh Kedutaan Besar Inggris/British Council, Kedutaan Besar Irlandia, Kedutaan Besar Swedia, Kedutaan Besar Polandia, Campus France/IFI, DAAD Jerman, Nuffic Neso Belanda, Uni-Italia dan Uni Eropa. Dalam acara pameran, terdapat pula sekelompok wanita Sumatra Utara yang menampilkan kerajinan tenun. Para wanita ini berpartisipasi dalam proyek yang didanai oleh Uni Eropa. Proyek tersebut melibatkan 4,000 wanita penenun dari Indonesia dan Filipina dan bertujuan untuk mendukung kegiatan ekonomi tradisional daerah” Ungkap Mr Vincent Guerend.
Mr Vincent Guérend juga menambahkan, untuk tanggal (20/10) delegasi Uni Eropa tersebut melakukan kunjungan ke situs-situs kebudayaan di Medan dan menyelenggarakan seminar tentang kepariwisataan berkelanjutan di Universitas Sumatra Utara (USU) untuk berbagi pengalaman Uni Eropa dalam menghadapi tantangan lingkungan hidup dan mempromosikan inisiatif kepariwisataan yang inovatif dan berkualitas tinggi.
Sementara itu, Mr Vincent Guérend juga menuturkan bahwa untuk tanggal (21/10) delegasi Uni Eropa akan mengujungi Unit Konservasi Gajah Tangkahan di Taman Nasional Gunung Leuser. Uni Eropa telah memberikan dukungan substansial untuk Ekosistem Leuser yang unik dan akan terus mememberikan dukungan terhadap upaya tanggap perubahan iklim di Indonesia dan keaneka ragaman hayati di ASEAN. Sebagai simbol komitmen mendukung lingkungan hidup, konservasi dan perlawanan terhadap perubahan iklim, Uni Eropa mengadopsi bayi gajah yang diberi nama ‘Eropa’ dari Tangkahan sebagai maskot Uni Eropa di Indonesia pada tahun 2015. Kunjungan ini merupakan kesempatan untuk melihat ‘Eropa’, yang saat ini berusia satu tahun, dan untuk berdiskusi dengan komunitas setempat tentang peluang ekowisata dan konservasi.
Bukan hanya Mr Vincent Guérend selaku Duta Besar Uni Eropa, Delegasi Uni Eropa yang berkunjung ke USU tersebut juga dihadiri oleh beberapa duta besar negara-negara Eropa lainnya, diantaranya ;Dutabesar Austria Mrs. Helene Steinhausl, Dutabesar Greece Mr. Georgios Dogoritis, Dutabesar Hungary Mrs. Judit Nemeth-Pach, Duta besar Ireland Mr. Kyle O’Sullivan dan Dutabesar Italy Mr. Vittorio Sandalli. Kemudian pada seminar tersebut, dihadapan kurang lebih 800 orang mahasiswa USU yang hadir, para duta besar memberikan penjelasan tentang pariwisata yang ada di Negara mereka masing–masing.
Seminar itu juga dihadiri oleh Rektor USU Prof Dr Runtung SH MHum, Wakil Rektor II USU Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar MKed(OG) SpOG(K) dan Kepala kantor Urusan Internasional (KUI) USU Dr Esther Sorta Nababan MSc. Rektor USU Prof Runtung mengungkapkan rasa bangganya atas kunjungan delegasi Uni Eropa ke Universitas Sumatera Utara.”Kami sangat bangga karena delegasi dari Uni Eropa Indonesia saat ini sedang berada di USU. Saya berharap seluruh peserta mendapatkan ide yang produktif dan berguna pada seminar ini”demikian sambutan Rektor USU Prof Runtung dalam seminar tersebut.(Humas/Andi).