No module Published on Offcanvas position
Seminar Pembuatan Buku Ulos di Silahisabungan
Seminar Pembuatan Buku Ulos di Silahisabungan
Mahasiswa Sastra Batak di Dampingi Dosen Melakukan Kunjungan ke Museum Provsu
Mahasiswa Sastra Batak di Dampingi Dosen Melakukan Kunjungan ke Museum Provsu
Musrenbang FIB 2022 di Hotel Grandhika
Musrenbang FIB 2022 di Hotel Grandhika
Kongres I Kebudayaan Batak Toba di Hadiri oleh Dekan dan Wakil Dekan III FIB
Kongres I Kebudayaan Batak Toba di Hadiri oleh Dekan dan Wakil Dekan III FIB
Kongres I Kebudayaan Batak Toba
Kongres I Kebudayaan Batak Toba
Kongres I Kebudayaan Batak Toba
Kongres I Kebudayaan Batak Toba
Bulan Kebudayaan Batak & Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba
Bulan Kebudayaan Batak & Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba
Mahasiswa Sastra Batak Raih Juara III Lomba Masak dalam Acara Dies Natalis Fakultas
Mahasiswa Sastra Batak Raih Juara III Lomba Masak dalam Acara Dies Natalis Fakultas
Mahasiswa Sastra Batak Raih Juara III Lomba Karoke dalam Acara Dies Natalis Fakultas
Mahasiswa Sastra Batak Raih Juara III Lomba Karoke dalam Acara Dies Natalis Fakultas
Pelepasan Mahasiswa Inbound
Pelepasan Mahasiswa Inbound
Foto bersama Maba 2022
Foto bersama Maba 2022
Acara Bersama Mahasiswa Baru Tahun 2022
Acara Bersama Mahasiswa Baru Tahun 2022
Staf Pengajar Program Studi
Staf Pengajar Program Studi
Staf Pengajar Program Studi
Staf Pengajar Program Studi
Ketua dan Sekretaris Program Studi
Ketua dan Sekretaris Program Studi
Staf Pengajar Program Studi
Staf Pengajar Program Studi
Staf Pengajar Program Studi
Staf Pengajar Program Studi
Prof Dr Robert Sibarani bersama Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek
Prof Dr Robert Sibarani bersama Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek
Prof Robert Sibarani bersama Panitia Kongres Kebudayaan BatakI
Prof Robert Sibarani bersama Panitia Kongres Kebudayaan BatakI
Prodi Sastra Batak Raih Juara II
Prodi Sastra Batak Raih Juara II
previous arrow
next arrow
 
Shadow

Sarasehan Nusantara IX IMBASADI Tahun 2022

Category
Agenda
Date
2022-05-12 08:00 - 2022-05-15 16:00
Venue
Singaraja

WhatsApp Image 2022 05 10 at 12.29.46

Kebudayaan sama halnya dengan siklus yang berkembang di masyarakat pada umumnya, yakni mengalami suatu pembentukan, perkembangan, perubahan dan juga persebaran. Budaya terbentuk dari berbagai macam jalan atau cara, salah satunya adalah budaya terbentuk karena rasa ingin tahu yang dimiliki oleh manusia serta keinginannya untuk menciptakan suatu kebiasaan baru yang lain dari sebelumnya. Kebiasaan tersebut kemudian menjadi tradisi yang dilaksanakan secara berlanjut dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi selanjutnya. Setelah tradisi dan kebudayaan tersebut terbentuk, maka sudah jelas dengan selalu dilaksanakan secara rutin menjadikan kebudayaan terkait dapat mengalami perkembangan dan juga penyebaran. Dengan begitu niscaya kebudayaan terkait semakin dikenal dan menyebar bahkan keluar kawasan atau daerah asal dimana kebudayaan tersebut tercipta atau mulai dilaksanakan.


Berbagai jenis interaksi yang terjadi serta masyarakat yang terlibat dalam pembentukan dan penyebaran tradisi atau kebudayaan yang ada tentu tidak lepas dari pengaruh waktu. Perkembangan waktu menjadikan kebudayaan ikut terjerat di dalamnya yang dimana manusia sebagai penekun kebudayaan tersebut juga terpengaruh ruang serta geraknya. Generasi muda sebagai tonggak dan penerus tongkat estafet perkembangan, penyebaran serta regenerasi kebudayaan asli masyarakat memegang peranan yang sangat penting dalam hal ini. Sebab generasi muda disini yang memegang peran sebagai pelaku atau subjek, sedangkan yang menjadi objeknya adalah kebudayaan Nusantara. Maksud kata kekuasaan, dominasi dan lain sebagainya itu adalah menunjukkan bagaimana generasi muda yang sebelumnya mengikuti perkembangan zaman dimana pemikiran, perbuatan dan sikap yang berpengaruh terhadap keberadaan kebudayaan di lingkungannya.


Budaya Nusantara yang sangat beragam merupakan refleksi dari setiap sisi atau segi perilaku manusia, termasuk kedalam hal yang berbau fisik maupun non fisik. Unsur fisik diantaranya adalah yang berkaitan dengan peralatan yang dipergunakan atau kebiasaan yang dilaksanakan oleh manusia itu sendiri, sedangkan unsur non fisik melibatkan perasaan manusia didalamnya. Pada Sarasehan Nusantara IX Imbasadi tahun 2022 yang dilaksanakan di Universitas Pendidikan Ganesha ini mengambil tema “Tresnaning Budaya, Hitaning Bhuwana : Romansa Budaya menuju Dunia Harmoni” yang merupakan cerminan daripada unsur non fisik kebudayaan, dimana yang lebih ditekankan adalah perasaan atau emosi yang menggambarkan cinta kasih diantara manusia (generasi muda pada khususnya) yang secara tidak langsung menjadi penawar dikala dunia dilanda oleh kedukaan (pandemi pada khususnya). “Tresnaning Budaya, Hitaning Bhuwana : Romansa Budaya menuju Dunia Harmoni” memiliki makna yang berusaha menunjukkan kekuatan daripada perasaan dan emosi yang diungkapkan oleh manusia baik secara tersurat maupun tersirat itu memiliki pengaruh terhadap kebudayaan serta kehidupan yang harmonis dari waktu ke waktu.


Mengenai hubungan yang harmonis, suatu kepercayaan yang disebut sebagai Tri Hita Karana, diyakini sebagai penyebab keharmonisan yang paling utama karena menekankan pada hubungan harmonis diantara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, manusia dengan sesama manusia, serta manusia dengan alam/lingkungan sekitar sehingga melahirkan keseimbangan dalam menjalani kehidupan. Hal ini juga sejalan dengan falsafah yang dijunjung oleh Universitas Pendidikan Ganesha, dimana dalam setiap aspeknya menekankan kepada falsafah Tri Hita Karana ini. Kekayaan budaya yang dititipkan dan dipercayakan kepada generasi muda sebagai ujung tombak serta penerus tongkat estafet menjadi inspirasi kegiatan. Maka dari itu ditetapkanlah tokoh Jayaprana dan Layonsari sebagai cerminan daripada keharmonisan dan juga romansa sekaligus menjadi wajah daripada kegiatan Sarasehan Nusantara IX Imbasadi tahun 2022 ini dengan tema umum “Tresnaning Budaya, Hitaning Bhuwana : Romansa Budaya menuju Dunia Harmoni”.

 
 

All Dates

  • From 2022-05-12 08:00 to 2022-05-15 16:00

Powered by iCagenda